18 Tahun Pelayanan Listrik Batam, Maksimalkan Pelayanan kepada Pelanggan

0
Bukti Panggabean, Manajer of Public Relation bright PLN Batam.
Advertisement

Kembangkan Inovasi untuk Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Antar Daerah

Beritanusantaranews.com – Batam, PT B’right Pelayaanan Listrik Nasional Batam bulan Oktober 2018 ini genap berusia 18 tahun. Di usia 18 tahun telah banyak berkiprah memenuhi kebutuhan energi  listrik masyarakat Pulau Batam sekitarnya maupun di luar Batam. PLN Batam akan terus memaksimalkan pelayanannya melalui terobosan tehnologi yang sarat dengan inovasi untuk memuaskan para pelanggannya. Meski demikian, pelayanan listrik nasional Batam tidak akan pernah memuaskan masyarakat. Suara-suara sumbang masih kerap terdengar dari pelanggan. Misalnya, jika listrik tiba-tiba padam atau tiba-tiba meteran, atau meteran di segel karena terlambat membayar rekening, pelanggan akan selalu menyalahkan PLN. Hal itu memang wajar-wajar saja, sebab ada kalanya PLN dinilai kurang memberi penjelasan, kenapa tiba-tiba listrik padam. Atau kenapa tiba-tiba saja PLN menyegel meteran, padahal baru satu atau dua hari menunggak? PT B’right PLN Batam mengundang sejumlah wartawan dalam rangka Hari ulang tahunnya yang ke 18 dan Hari Listrik Nasional ke 73 tentang keberadaan PT b’right PLN Batam saat ini, mulai dari hulu sampai ke hilir (mulai memproduksi hingga ke pemasaran/pelayanan ke masyarakat-red).

Seperti  apa  kiprah dan keadaan PT B’right PLN Batam di ulang tahunnya yang ke 18 tahun 2018 ini, sejumlah wartawan diundang management PLN Batam dirangkaikan pula dengan  Hari Listrik Nasional ke 73 yang puncaknya diadakan 27 Oktober 2018 nanti. Keberadaan PLN Batam saat ini yang sudah meluaskan pelayanan ke luar Batam bahkan keluar Provinsi Kepri sehingga  Tema perayaan HUT ke 18 dengan sebutan “Merangkai  Pulau dengan Listrik” sudah sangat tepat. Menyangkut tentang PT B’right PLN Batam saat ini, sejumlah wartawan diajak untuk melihat dari dekat bagaimana mulai memproduksi hinga pemasaran atau pelayanan ke masyarakat atau dari hulu ke hilir. Diawali dari Gtrans (Generation & Transmision – pembangkit dan penyaluran), kemudian ke ruang QR, selanjutnya ke SBU (Servise Unit Bussines), Ruang Kontrol, bagin-bagin lainnya hingga ke gardu Induk dan Press Centre.

Secara umum, harus diakui, PLN Batam telah berbuat banyak untuk kebutuhan listrik masyarakat Batam. Melalui inovasi maupun terobosan tehnolgi yang dimiliki PLN Batam, khususnya selama 18 tahun ini, telah dirasakan masyarakat Batam pelayananya yang prima.  Hal itu secara nyata bisa dilihat, pemakaian genset di pinggiran kota Batam sekali-pun, tidak ditemukan lagi. PLN Batam telah mampu menjangkau dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kota Batam.

Seperti judul diatas disebut 18 tahun Pelayanan Listrik di Batam, tentu menimbulkan  tanda tanya bagi masyarakat awam. Apakah memang PLN Batam masih berusia 18 tahun, sementara BP Batam yang dahulu dikenal Otorita Pengembangan daerah Industri Pulau Batam sudah berdiri tahun 1971 lebih dikenal dengan sebutan Badan Otorita Batam atau lebih simpel disebut Otorita Batam (OB). Untuk tidak menimbulkan pertanyaan masyarakat, memang perlu dijelaskan sejarah kelistrikan di pulau Batam.

 

Penjelasan di ruang Control room.

Pembangunan Pulau Batam seperti diketahui, sudah dimulai tahun 1971 melalui Keppres nomor 74 tagun 1971, dimana kelistrikan saat itu dikelola Pertamina. Pengelolaan kelistrikan di Pulau Batam waktu itu yang dikelola Pertamina, hanya untuk kebutuhan karyawannya maupun Karyawan Badan Otorita Batam berkaitan pula dijadikannya pulau Batam sebagai basis logistik pengeboran minyak lepas pantai, mengutip sejarah pembangunan Pulau Batam dari berbagai sumber. Maka kebutuhan listrik hanya  terbatas untuk karyawan Pertamina maupun Karyaawan Otorita Batam dengan pembaangkit listrik tenaga  diesel (PLTD). Seiring dengan perkembangan pembangunan Pulau Batam pada tahap selanjutnya, kebutuhan akan listrik semakin meningkat. Perkembangan industri dan bertambahnya penduduk secara drastis, Otorita Batam sempat mengelola sendiri melalui  UPT (Unit Pelaksana Tehnis), lepas dari pengelolaan Pertamina. Pengelolaan listrik oleh Otorita Batam berlangsung hingga akhir tahun 1992.

Pulau Batam yang terus menggeliat dengan banyaknya investor asing atau PMA (Penanaman Modal Asing) masuk, akhirnya terhitung  sejak 1 januari 1993, Otorita Batam melepas pengelolaan kelistrikan dan menyerahkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pusat. Sebagai catatan, kelistrikan yang sempat dikelolah Otorita Batam sampai akhir 1992 kapasitasnya hanya berkisar kurang lebih 45MW. Melalui PT PLN (Persero) maka dibentuk PT PLN Wilayah khusus Batam sejak Januari 1993 itu. Pengelolaan PT PLN Wilayah khusus Batam, berlangsung sampai medio tahun 2000. Pembangunan Pulau Batam yang semakin pesat, maka kebutuhan kelistrikan meningkat tajam. PT PLN (Persero) pusat melalui PT PLN wilayah Khusus Batam, juga kewalahan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat tajam. Untuk mengatasinya secara professional, maka PT PLN (Persero) dengan Cabangnya PT PLN Wilayah Khusus Batam yang berkantor di jalan Todak Batu Ampar (penulis pun masih ingat waktu itu, sering menjambangi kantor PLN wilayah khusus Batam sampai tahun 1996-red) membentuk PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.

Penjelasan di ruang Pengendalian.

Pembentukan PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam terhitung Agustus tahun 2000 sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) pusat sesuai keputusan Menteri Negara  Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN. Status PT PLN Batam dari anak perusahaan PT  PLN (Persero) ditekankan sebagai unit yang mandiri mengelola langsung kelistrikan dari hulu sampai ke hilir. Perkembanan selanjutnya PT PLN Batam melakukan Rebranding menjadi  B’right PLN Batam.

Di usia PLN Batam yang ke 17, tahun 2017 lalu, bright PLN Batam diberi tugas oleh PT PLN (Persero) pusat untuk melakukan expansi atau menyebarkan pelayanannya ke beberapa daerah Indonesia yang membutuhkan tambahan energy listrik yang kebetulan krisis listrik dengan seringnya pemadaman bergilir. Pengembangan pelayanan PLN ke beberapa Provinsi  di  Indonesia sesuai penugasan PLN (Persero) pusat setelah menilai kemampuan  PLN Batam sepanjang tahun 2000 sampai tahun 2017 lalu. Pengembangan pelayanan yang dilakukan PLN Batam delapan (8) daerah Indonesia berkapasitas 500 MW. Daerah-daerah yang dibangun PT PLN Batam yakti: Paya Pasir Medan 75 MW, Gunung Sitoli Pulau Nias Sumatera  Utara sebesar 25 MW, Air Anyer Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung 50 MW. Suge Pulau  Belitung Provinsi Pulau Bangka Belitung 25 MW, Balai Pungut Duri Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau 75 MW, daerah Tarahan Provinsi Lampung 100 MW, Pontianak Provinsi Kalimantan Barat dan Lombok Provinsi NusaTenggara Barat 50 MW.

Sebelumnya PLN Batam telah interkoneksi ke Pulau Belakang Padang dengan kapasitas 24KV dan sejak September 2015 lalu, PT PLN Batam telah melakukan Interkoneksi juga ke Pulau Bintan dan Tanjungpinang melalui kabel  laut sepanjang 7 km maupun udara dengan kapasitas 150KV, untuk memenuhi kebutuhan listrik disana, sehingga saat ini tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir. Hal ini membuktikan, bahwa kelistrikan di Pulau Batam sudah mengalami surplus. Menurut data yang diperoleh media ini dari B’right PLN Batam, saat ini  listrik yang tersalur ke pelanggan masyarakat Batam mencapai 430 MW. Tetapi bisa mencapai 450MW saat beban puncak. Lalu, bagaimana dengan keluhan pelanggan yang masih belum puas terhadap layanan PLN Batam.

Pemadaman listrik memang tidak bisa dielakkan, hampir terjadi setiap harinya. Lantas mengapa bisa terjadi pemadaman, sementara PLN Batam disebut-sebut sudah surplus listrik? Hal inilah memang perlu diluruskan dan dijelaskan kepada masyarakat  pelanggan PLN.  Pemadaman, bukan berarti identik dengan kurangnya pasokan listrik atau defisit. Namun pemadaman itu harus dilakukan PLN Batam sebagai bagian dari  pemeliharaan (Maintenance) pembangkit atau gardu induk. Untuk pemadaman tersebut diupayakan paling lama satu jam dan tidak lebih dari itu. Saat pemadaman itu, maka arus listrik yang terkena pemadaman digantikan dengan arus dari pembangkit atau dari gardu yang lain.

Menurut Manager of Public Relation bright PLN Batam, Bukti Panggabean menyebutkan dalam satu minggu, maksimalnya hanya 7 jam pemadaman bergilir. Jika lebih dari 7 jam, maka masyarakat konsumen bisa menuntut kompensasi. Namun dalam prakteknya, Bukti Panggabean menjelaskan, saat ini  jikapun terjadi pemadaman listrik, tidak sampai satu jam perhari. Jikapun seandainya terjadi agak lama pemadaman, masyarakat pelanggan bisa menghubungi QR 123 (Quick Respon) yang siaga 24 jam. Untuk menghubungi QR 123, pelanggan tetap menggunakan kode wilayah telepon Batam yaitu 0778-123 seraya menyebut lokasi yang terjadi pemadaman listrik dan nomor pelanggan. Petugas QR yang siaga 24 jam akan cepat merespon karena petugas PLN dari hulu ke hilir selalu berada di lapangan yang bisa dihubungi dari ruangan QR sehingga bisa cepat diketahyi penyebab gangguan atau pemadaman. Pelanggan bisa secepatnya menghubungi QR melalui 0778123 memberitahukan adanya gangguan atau pemadaman seraya menanyakan berapa lama dan penyebab terjadinya pemadaman.

“Data yang diperoleh, sampai saat ini jumlah pelanggan PLN Batam mencapai 300.000 dan pelanggan yang paling banyak berada di Batam Centre sekitar 100745. PLN Batam yang mengoperasikan 11 Gardu Induk yang semuanya interkoneksi atau terhubung. Sebagai bahan bakarnya, 70 persen menggunakan gas, 23 persen batu bara dan hanya 7 persen  tenaga uap (PLTU). Memenuhi  kebutuhan gas untuk PLN Batam, disalurkan melaui pipa laut dari Provinsi Jambi. Sementara kebutuhan bahan bakar Batu Bara didatangkan dari Kalimantan. PLN Batam terus berupaya meningkatkan kualitas produksi listrik juga pelayanan maksimal kepada pelanggan. Di usia yang ke 18 tahun 2018 ini, PT B’right Pelayanan Listrik Batam menunjukkan perusahaan yang semakin matang dibuktikan dengan pengelolaan listrik yang mandiri tanpa bantuan pemerintah,” kata Bukti kepada Beritanusantaranews belum lama ini, di Batam Center.

Kemandirian PLN Batam tanpa bantuan pemerintah, maka terobosan melaui inovasi untuk memproduksi listrik dengan kualitas tinggi agar penjualan listrik kepada pelanggan dapat dilakukan secara maksimal. Tehnologi yang digunakan PLN Batam memproduksi (Hulu), secara keseluruhan termasuk canggih. Untuk pemasaran atau penjualan (hilir) masih terbuka lebar dengan kecanggihan tehnologi maupun inovasi. Penjualan listrik kepada calon pelangga n terus diupayakan, terutama untuk pelanggan bisnis. Keluhan pelanggan yang terdengar  selama ini, bisa disebut, hanya disebabkan miskomunikasi  aja. “Sebab, pelanggan tidak mengetahui sedang terjadi pemeliharaan di satu gardu induk. Bukan semata-mata karena kurangnya pasokan atau aliran listrik. Namun saat pemadaman yang tak sampai memakan  satu jam itu, membutuhkan waktu, untuk mengalihkannya ke gardu induk yang lain. Namun setelah diberi penjelasan menganai terjadinya pemadaman itu, barulah konsumen memakluminya. Pada umumnya, masyarakat pelanggan PLN di Batam maupun Pulau Rempang dan Galang hingg ke Pulau Belakang Padang, cukup puas atas pelayanan PLN Batam saat ini”kata Bukti Panggabean menambahkan.

Hamid, salah seorang warga di Belakang Padang kepada media ini berkomentar tentang pelayanan listrik di daerahnya menyebut, saat ini sudah jarang terjadi pemadaman bergilir.  Hamid mengetahui, karena PLN Batam sudah memasok listrik ke Belakang Padang. Demikian juga Watan, warga Sembulang Pulau Galang mengakui hal yang sama. Watan menyebut, kini arus listrik ke daerahnya sudah lancar dan berharap kedepan akan terus begitu. Ia juga mengaku, sudah jarang terjadi pemadaman dan jikapun ada pemadaman, hanya sebentar saja, sehingga tak terlalu mengganggu.

Di balik kepuasan masyarakat pelanggan PLN saat ini, tentu sebagai perusahaan beorientasi bisnis, PLN Batam mengharapkan ada timbal baliknya dari masyarakat konsumen. Artinya, pembayaran rekening setiap bulannya, tetap berjalan lancar. Sebab, PLN yang nota benenya tanpa bantuan pemerintah atau APBN, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk memproduksi listrik. Karenanya, tenggak waktu pembayaran yang diberikan sampai tanggal 20 setiap bulannya, sudah cukup toleran. PLN berharap, sejatinya masyarakat pelanggan  lebih baik membayar rekening listriknya sebelum tanggal 20 agar tidak terlalu merepotkan jika sudah mendekati batas pembayaran. Untuk gangguan atau terjadinya pemadaman, seperti dipaparkan diatas, pihak PLN akan segera merespon dengan cepat melalui sambungan ke QR (Quict Respon) 123 sehingga nantinya masyarakat benar-benar bisa memanfaatkannya. (Arifin M)

 

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.