Aceh Timur – Keuchik Gampong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, Sultan Ibrahim, menerima penghargaan bergengsi PWDPI Award yang digelar oleh Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Senin (22/9/2025).
Penghargaan ini diberikan atas kiprah dan prestasi Sultan dalam mengubah wajah desanya yang dulu dikenal sebagai desa judi dan narkoba, menjadi desa berdaya tanpa praktik maksiat tersebut.
Tidak hanya itu, Sultan dinilai sukses menciptakan lapangan kerja, melunasi utang desa, hingga menghadirkan aset gampong yang kini mencapai Rp5 miliar.
Sosok Dermawan dan Visioner
Selain membenahi ekonomi desa, Sultan juga dikenal peduli sosial. Ia menghibahkan mobil ambulans pribadi untuk melayani antar jemput jenazah serta pasien rujukan, tidak hanya di Aceh Timur, tetapi juga hingga ke luar provinsi. Langkah ini membuat namanya harum dan kerap disebut masyarakat sebagai “Sultan Paya Dua” yang dermawan.
Terobosan Sultan di Paya Dua pun beragam. Dari sektor ekonomi, sosial, hingga pemberdayaan pemuda desa. Saat ini, menjelang akhir masa jabatannya, ia tengah mengupayakan kucuran dana pemerintah untuk Program Perikanan Terpadu yang ditargetkan menjadi pusat studi, penelitian, sekaligus tempat magang bagi siswa maupun mahasiswa bidang perikanan.
Penghargaan Nasional
PWDPI Aceh telah menyeleksi tokoh-tokoh inspiratif selama lebih dari satu bulan sebelum akhirnya menetapkan nama-nama penerima penghargaan. Sultan menjadi salah satu penerima istimewa dari Aceh Timur yang akan disejajarkan dengan tokoh nasional di Lampung.
Dengan penghargaan ini, kiprah Sultan Ibrahim tidak hanya memberi perubahan nyata bagi Gampong Paya Dua, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pembangunan desa-desa lain di Indonesia.
Selain sultan, Penghargaan ini juga diterima oleh Presiden Prabowo Subianto, Mendgri Tito Karnavian dan sejumlah pejabat nasional maupun daerah lainnya.
Zainal Abidin