Pantai Desa Berikat dicemari limbah Minyak hitam, “Gunjingan” para Nelayan

0
Poto: Pantai Desa Berikat diselimuti limbah minyak hitam. (dok)
Advertisement

Bintan- Pembuangan limbah jenis minyak hitam di perairan laut Desa Berikat mengakibatkan biota laut terancam punah. Jenis limbah minyak hitam yakni minyak hitam Polutan yang dibuang ke laut memiliki potensi membahayakan ekosistem laut.

Bersama masyarakat Desa Berakit, awak media ini menelusuri di sepanjang bibir pantai desa Berakit Kecamatan Teluk Sebung Kabupaten Bintan minyak hitam Polutan tampak mengotori bibir pantai, bahkan banyak miyak hitam yang sudah ter timbun dengan pasir, di sekitar akar hingga batang pohon manggrof pun di selimuti minyak hitam.

Salah seorang warga desa Berakit Husin menceritakan kepada Beritanusantaranews.com , sejak tahun 1970 sampai sekarang sudah mengguluti pekerjaan sebagai nelayan. “ kini hampir setiap tahun pantai desa kami mendapat kiriman minyak hitam. Dampak pembuangan minyak hitam bagi kami , hasil tangkapan menurun bahkan alat tangkap jaring bubu dan sampan habis di selimuti minyak hitam”. Ujar Husin

“kata dia, sebelumnya ingat se waktu dulu di sepanjang pantai ,sedikit aja kita korek- korek pasir pantai sudah menemukan remis sejenis kerang,sekarang boro -boro ada lagi setelah di banjiri minyak hitam ini”.

Kepala Dusun Desa Berakit Arul saat di komfirmasi media ini tentang adanya minyak hitam yang mencemari perairan laut desa Berakit di setiap musim angin utara, atau awal bulan Januari, menurut Kadus Arul bahwa sumber limbah minyak hitam tersebut tidak tau berasal dari mana asalnya, di duga kapal- kapal yang segaja membuang minyak hitam, karena minyak hitam yang terdampar di pantai, di tandai kantong goni atau polibek.

“dari tahun ke tahun kondisi pantai Berikat semakin memprihatinkan, masyrakat nelayan berharap pemerintah dapat mengatasi bangaimana limbah tersebut bisa di tanggulangi”.

Khususnya di pantai desa Berakit merupakan lokasi rahabilitasi manggrof dan konservasi padang lamon. “ Jika pemerintah kurang menanggapi permasalahn ini, maka konservasi manggrof terancam punah bahkan akan gagal total“. Tegas Kadus

“Sejak masa kecil, permasalahan minyak hitammenjadi digunjingan ditengah masyrakatbahkan media massa sudah sering menyoroti permasalahan yang tengah kami hadapi. Namun hungga kini, tidak ada solusi mengatasi permasalan limbah tersebut”. Tutur Arul.(Dy,Crs)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.