
BATAM | Proyek pengerjaan peningkatan infrastruktur dengan nilai pekerjaan 5 miliar dinilai salah sasaran. Pasalnya pembangunan jalan baru tersebut dibangun di area lokasi yang belum berpenghuni.
“Pembangunan akses jalan baru yang bernilai kontrak Rp. 5.065.626.926 ini, dinilai tidak ada urgensinya tetapi pemerintah kota Batam melalui dinas tersebut sengaja menggelontorkan dana yang sangat besar untuk pembangunannya,” kata salah seorang warga kepada wartawan media ini, Senin (12/9/2022) di Komplek Pertokoan BBC, Sagulung.
Menurutnya, program kegiatan penyelenggaraan jalan kabupaten/ kota di area Sagulung tersebut terkesan sangat dipaksakan dan diduga syarat kepentingan.
“Saya tidak anti pembangunan, tetapi menurut saya proyek pembuatan jalan baru di lokasi tersebut tidak masuk akal. Apa ada kebutuhan yang memaksa di wilayah itu sehingga pembangunannya dilakukan. Sebenarnya ini kepentingan siapa. Ini parah ini, aneh, sebab di wilayah tersebut kita tahu sebelumnya sudah ada jalan yang dibangun oleh pemerintah. Bahkan, letaknya tidak jauh jauh amat dari proyek pembangunan jalan baru sekarang, jadi urgensinya apa,” pungkasnya.
Pekerjaan peningkatan struktur jalan Dapur 12, Kelurahan Sei Pelunggut bersumber dari dana APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2022. Nomor kontrak:64PG.01.02/SPJ/RJ/BM/V/2022, Nilai pekerjaan: Rp.5.065.626.926, Waktu Pelaksanaan: 210 (dua ratus sepuluh) HK, Konsultan Pengawas: PT Wadah Cipta Teknik, Kontraktor Pelaksana: CV Hepnata Chrisamindo.
Pantauan dilapangan, di lokasi pada Kamis (8/9/22), proyek tersebut masih dalam tahap clearing, setelah dibuka dan diratakan menggunakan alat berat untuk pemetaan ukuran jalan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemerintah Kota Batam belum berhasil dimintai tanggapan terkait pembangunan akses jalan baru yang diperkirakan sekitar 1,5 kilo meter.
Pantas/Redaksi