
PANGKALAN KERINCI, RIAU – PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT-RAPP) merupakan sebuah perusahaan atau industri yang bergerak dibidang produk pulp (bubur kertas) dan paper (kertas) terbesar di Asia Pasifik.
Menurut sumber dari Unversitas Komputer Indonesia tentang Tinjauan Umum PT. RAPP, Perusahaan Riau Pulp and Paper ini berdiri pada awal tahun 1992, dimana pada saat itu dilakukan survey lapangan untuk lokasi pabrik yang berada di kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Kemudian dilanjutkan dengan masa proyek kurang lebih 2 tahun, mulai Januari hingga Maret dilakukan Start-up running test pabrik, dan pada tahun 1995 dimulailah masa Comisioning Production. Dan pada tahun selanjutnya dilakukan survey untuk pabrik kertas yang berada di area pabrik pulp.
PT.RAPP ini tergabung di dalam sebuah anak perusahaan dari APRIL Group (The Asia Pacific Resources International Holding’s Ltd). Dimana APRIL itu sendiri adalah salah satu perusahaan yang memimpin pulp and paper di dunia. APRIL memiliki kantor pusat yang berada di Asia yaitu Singapura, dimana APRIL ini memiliki wilayah produksi utama dan terbesar yang beroperasi di wilayah Indonesia dan China.
Seorang warga Saparuddin (48) yang berdomisili di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan datang ke Kantor DPRD Pelalawan pada Senin, 29 Maret 2021 untuk menyampaikan aspirasinya sebagai bentuk protes. Ia datang dengan membawa spanduk putih bertuliskan keluhan kepada pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang beroperasi sejak lama di kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
Kedatangan Saparudin disambut oleh Ketua DPRD Pelalawan Baharudin S.H., didampingi oleh Wakil Ketua Komisi II, Carles, S.Sos.
Hal itu dikatakan oleh Ketua DPRD Pelalawan Baharudin melalui aplikasi WhatsApp di Grup Pengurus PJI Pelalawan, Senen (29/3/202) sikira pukul 15.50 WIB.
“Sapar datang dengan sendiran ke Gedung DPRD Pelalawan. Aksi damai Sapar di depan gedung DPRD sebagai bentuk protes ke Perusahaan raksasa tersebut dengan alasan kalau Perusahaan yang mengelola kayu menjadi bubur kertas tersebut memiliki tanggung jawab yang sangat besar, alasannya karena terdapat beberapa perubahan iklim dan lingkungan akibat zat kimia yang digunakan PT RAPP untuk bekerja,” katanya.
Ketua Pelalawan DPRD Pelalawan Baharudin saat dikonfirmas, menngungkapkanbahwa asapirasi dari Saparuddin sudah ditanggapi. “Kita sudah menanggapi aspirasi Sapar. Nanti akan disampaikan dan akan kita rekomendasikan pada komisi II untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan perusahaan dan dinas terkait yakni DLH,” ujarnya.
Pantauan di lanpangan, aksi protes Sapar berikut spanduk bertuliskan uneg-unegnya. Sapar mengatakan, sudah sewajarnya perusahaan raksasa ini memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan terutama bagi generasi penerus bangsa yang berada di sekitar lingkungan perusahaan.
Sapar juga meminta kepada pemerintah daerah untuk tegas dalam menyelesaikan masalah tersebut, karena bagaimanapun juga kepentingan dan keselamatan masyarakat harus diutamakan daripada kepentingan perusahaan yang hanya mencari keuntungan semata. (TIM)