Bintan – Bupati Bintan H Apri Sujadi, S.Sos menuturkan bahwa saat ini dirinya masih melihat banyaknya anak sekolah yang mengaji hanya sebagai kebutuhan untuk masuk sekolah. Usai masuk sekolah SMP, rata-rata anak tersebut tidak melanjutkan pengajiannya.
” Kita masih melihat fenomena itu, bahwa anak-anak mengaji hanya agar bisa mendapatkan sertifikat lalu melanjutkan sekolah ke jenjang SMP, usai masuk sekolah SMP, kegiatan mengaji pun berhenti. Saat ini, sedang kita bicarakan dengan instansi vertikal, mungkin konsepnya bisa menggunakan buku panduan dan ditandatangani pengelola mesjid serta disetor disekolah,” Kata Apri, seperti dilansir dari laman MCB.
Selain itu, dirinya juga meminta agar Orangtua hendaknya dapat terlibat aktif. Orangtua juga bisa membantu dengan mengajak anak-anak mengaji ke mesjid sekaligus memakmurkan mesjid.
” Mengajak anak-anak kita mengaji ke mesjid , secara tidak langsung kita juga ikut memakmurkan mesjid. Jadi anak-anak mengaji di mesjid dan musholla, akan ada buku panduannya,” ujarnya saat dihubungi Rabu (17/10) pagi.
Dikatakannya juga bahwa tradisi melayu dulunya anak-anak gemar mengaji seusai Maghrib menjadi hal yang biasa dilakukan masyarakat, namun tradisi tersebut tampaknya sudah mulai menghilang. kegiatan mengaji ini tidak hanya membiasakan membaca Al-Quran tetapi juga mengajak Umat Islam untuk meramaikan masjid dengan shalat berjamaah.
“ sekarang ini banyak masjid yang kosong setiap waktu shalat, maka mengaji dimesjid sebagai salah satu upaya untuk meramaikan masjid dan mensiarkan agama Islam, ” tutupnya.