Ketua PWI Sumatera Utara Desak Kepolisian Resort Tapanuli Tengah Tangkap Pelaku Kasus Pembacokan Wartawan

0
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik, S.E.
Advertisement

TAPANULI TENGAH – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik, S.E., mengecam keras tindakan aksi penganiayaan terhadap wartawan di Tapanuli Tengah (Tap-Teng).

“Tindakan kekerasan terhadap wartawan ini yang mengakibatkan korban terluka tidak dapat ditolerir. Kami minta Polres Tapteng segera menangkap pelaku, apalagi terindikasi penganiayaan ini diduga eksis dari pemberitaan yang dibuat korban,” kata Ketua PWI Wilayah Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik, dilansir waspada.co.id, Jumat (20/5).

Menurut Pemimpin Harian Mendan Pos ini, seorang wartawan dalam melaksanakan tugas kewartawanan dilindungi undang-undang. “Hak masyarakat juga diatur. Apabila ada kekeliruan dapat menggunakan hak jawab sesuai UU 40/1999, bukan malah melakukan aksi kriminalisasi seperti yang menimpa Charles Pardede,” tegasnya.

Lanjut Farianda, peristiwa kriminalisasi terhadap wartawan sudah berulangkali terjadi di Sumut, mulai kasus pembunuhan, pembakaran rumah hingga penganiayaan berat.

“Peristiwa kriminalisasi ini benar-benar sudah menciderai kemerdekaan pers. Walaupun yang bersangkutan bukan anggota PWI, kami tetap meminta Polres Tapteng mengusutnya. Ini bentuk empati kami dalam membangun solidaritas profesi. Dan kami yakin peristiwa penganiayaan ini bertendensi ada aktor intelektual dibelakangnya,” kata Farianda menambahkan.

Dalam kaitan ini juga Ketua PWI Sumut mengajak semua pihak untuk tetap menghargai tugas-tugas wartawan, begitu juga terhadap wartawan dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik tetap mematuhi rambu-rambu yang diatur dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan pedoman-pedoman pers lainnya.

 

Wartawan media online Metrodua.com, Charles Pardede Saat Ditangani Petugas Medis RSUD Pandan. (Foto: Metrodua com)

Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan media online Metrodua.com, Charles Pardede saat melakukan tugas jurnalistiknya di Kabupaten Tapanuli Tengah dibacok dari belakang oleh Orang Tidak dikenal (OTK), dengan menggunakan senjata tajam, mengenakan pipi sebelah kanan hingga sampai robek pada Rabu (18/5/2022) dibilangan Jalan Padang Sidimpuan, Kelurahan Sibuluan Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

Menurut koban, Charles Pardede menyebutkan, awal sebelum pembacokan saya dengan teman Rudol Situmeang dan Joneri Sihite mengobrol-ngobrol di Sekretariat DPD Golkar Kabupaten Tapanuli dan sekitar pukul 20.40 WIB sayapun pamitan dengan teman saya tersebut untuk pulang ke rumah”.

“Teman-teman saya itu masih di kantor Golkar dan sayapun berangkat mengenderai sepeda motor menuju pulang ke rumah. Ditengah perjalanan sebelum disimpang Muara Jalan Padang Sidimpuan, saat saya akan menyalib mobil yang berhenti didepan. Tiba-tiba ada orang dari belakang langsung memukul saya dan saat itu darah langsung mencrot keluar dari bagian pipi saya. Mereka ada dua orang tidak sempat mengenali, dengan pelaku tersebut dan langsung tancap gas dan saya hanya melihat pelaku berciri-ciri lelaki dan mengenderai sepeda motor metic,” kata Charles dikutip dari laman resmi Metrodua com.

Lanjut Charles menjelaskan, begitu mengetahui bahwa pipi bagian sebelah kanan saya berlumuran darah, saat itupun saya langsung berangkat ke Polsek Pandan untuk melaporkan kejadian tersebut dan sayapun diarahkan petugas agar terlebih dahulu dilakukan Visum dan sekalian berobat.

Akibat dari kejadian itu pipi sebelah kiri saya mengalami bekas sayatan dan sudah sesuai hasil pengobatan petugas RSUD Pandan pipi kiri saya dijahit 7 jahitan, dan sayapun langsung membuat laporan ke Polsek Pandan sesuai Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor : STTLP/35/V/2022/Sek Pandan/Res Tapteng/Poldasu.

Disinggung apakah korban ada berselisih sama seseorang atau bersama seseorang, Charles Pardede pun menjelaskan sepanjang yang saya ketahui saya tidak pernah ada bermasalah dengan siapapun, akan tetapi mungkin hal itu terjadi atas pemberitaan terhadap beberapa kasus di Pemkab Tapteng akhir-akhir ini beberapa kasus di Pemkab Tapteng terhadap penjualan baju di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah dan penjualan Baju Kaos di Dinas Kesehatan.

“Dan juga dimungkinkan soal beberapa status Facebook diakun pribadiku terkait isu bakal calon Pjs.Bupati Tapteng yang dimana akhir jabatan dari Bupati Tapteng akan berakhir 22 Mei 2022 mendatang,” sebut Charles.

Sementara itu, motif kejadian ini dari bisa karena status akun Facebook pribadiku dan mungkin saja berkaitan soal pemberitaan-pemberitaan yang saya ekspos di Media Online Metrodua.com.

Menanggapi permasalahan tersebut Pimpinan Redaksi Media Online Lambok Nababan di di Bekasi mengatakan dengan kejadian kekerasan dialami wartawan kami di Kabupaten Tapanuli Tengah saat melakukan tugas Jurnalistiknya, saya berharap pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara Khusunya Kepolisian Resort (Polres) Tapanuli Tengah segera mengungkap siapa pelaku kekerasan terhadap wartawan kami tersebut.

“Kejadian Kekerasan yang dialami Carles Pardede wartawan media online Metrodua.com sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian melalui Polsek Pandan, semoga pelakunya cepat terungkap,” Pungkas Pimred Metrodua com.

(Redaksi)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.