Tanjungpinang, BNN – Kapal Chuang Ho 68 berbendera China berhasil kabur setelah sempat ditangkap Patroli laut Tim WFQR Lanal Tarempa. Satgas hanya berhasil mengamankan 20 Anak Buah Kapal (ABK), 16 dari warga negara Cina, 3 dari India, dan 1 warga negara Malaysia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, akan meminta bantuan kepada International Criminal Police Organization atau Interpol untuk mengejar kapal itu.
“Hari ini akan kita sampaikan secara resmi, baru sebatas pemberitahuan dulu kepada interpol,” kata Susi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat .
Sebelumnya, Panglima Komando Armada Republik Indonesia bagian Barat, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, usai serah terima jabatan Komandan Lantamal IV di Tanjungpinang pada Jum’at (21/4) membenarkan penanggkapan yang dilakukan jajarannya di perairan Anambas.
“Kapal besar 8.000 GT berbendera China dengan seluruh anak buah kapal berkewarganegaraan asing,” ujarnya.
Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman, menjelaskan kronologis penangkapan kapal tersebut, yang akhirnya kabur keluar dari teritori Indonesia.
Penangkapan kapal, menurut dia, sebenarnya bukan hasil dari operasi terencana, namun berdasarkan info dari nelayan.
“Sekitar pukul 18.30 WIB, kapal patroli petugas sampai di lokasi kapal tersebut, lalu meminta bantuan dari kapal angkatan perang, sementara kapal patroli terus mengawasi, namun saat sampai di sana pukul 10.30 malam, kapal tersebut sudah kabur, namun ABK berhasil diturunkan dan ditahan oleh petugas,” ujarnya.
Taufiq menambahkan, cuaca di laut yang buruk pada pada malam penangkapan sehingga membuat petugas kehilangan kapal tersebut. “Para ABK tampaknya sudah dilatih jika menghadapi penangkapan seperti ini, mereka menghidupkan mesin kapal, sehingga di tengah ombak besar malam itu, kapal bergerak ke arah utara, sekitar perairan Thailand dan Vietnam,” kata Taufiq.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno menuturkan bahwa pihaknya telah melaksanakan interoperability dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. Hal ini pun langsung di tanggapi Menteri KKP ibu Susi Pudjiastuti.(ar)