SELAYAR | Mengawali kunjungan kerja dari Dermaga Rauf Rahman, Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada hari, Senin (7/10) malam lalu, rombongan wakil Bupati, tak hanya menitikberatkan agenda kunjungan kerja pada kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) dan atau sekedar menyerap aspirasi dengan mendengarkan keluhan warga.
Akan tetapi, rombongan Wakil Bupati juga berkenan dan berkesempatan mengeksplorer salah satu lokasi obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang terletak di pesisir pantai Desa Lambego, Kecamatan Pasimarannu.
Pesisir pantai Lambego merupakan salah satu lokasi pantai pasir putih berukuran lebar yang secara umum memungkinkan pengunjung dan wisatawan mancanegara (wisman) untuk melakukan beragam bentuk aktivitas wisata bahari, mulai dari berjemur, bersepeda, snorkeling, sumbathing, hingga bermain volly di tepi pantai.
Kriteria ini disampaikan sebelumnya oleh salah seorang pemandu wisatawan mancanegara, berdarah Selayar yang tinggal berdomisili dan mempersunting wanita berkewarganegaraan Belanda.
Tak hanya dikelilingi oleh pantai berpasir putih. Akan tetapi, Desa Lambego juga turut didukung oleh kekayaan khasanah adat, tradisi, budaya dan kesenian lokal. Sebut saja, tradisi soro’a bodi (mendorong perahu jolor, kapal, dan atau sampan), tradisi manca pa’dang, pajoged, lulo serta budaya pangaru.
Desa Lambego juga tercatat sebagai salah satu sentra industri pembuatan perahu lambo dan berbagai jenis ukuran kapal tradisional.
Kunjungan Wakil Bupati ke Pulau Lambego, ditindaklanjuti Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ihsan Chairuddin yang memastikan Desa Lambego sebagai salah satu route expedisi pelayaran antar pulau Disparbud, tahun 2025 mendatang.
Rencana ekspedisi pelayaran Disparbud, disampaikan Ihsan Chairuddin via sambungan telefon selular, bersamaan dengan penyelenggaraan agenda kunjungan kerja wakil bupati ke Desa Lambego.
Dalam agenda kunjungannya ke Desa Lambego, wabup berpesan agar pemerintah desa dan masyarakat bisa bahu membahu membersihkan limbah kiriman, terutama jenis sampah plastik, yang hampir setiap tahun mengotori kawasan bibir pantai. (Fadly Syarif)