Renni Pengidap Skoliosis Sejak Usia 13 Tahun

0
Advertisement

BeritanusantaraNews- Renni Musliyenti (16),penderita penyakit skoliosis,berpengharapan bisa hidup normal sebagaimana teman sebayanya.
Putri dari bapak Muslim (47) dan ibu Yusmayeni (45),warga kavling seraya,Batuaji baru,Batam.

Yusmayeni,saat dijumpai media ini dirumahnya,Kavling,Seraya,Batuaji,Batam,Selasa (31/1/17) menuturkan bahwa kondisi tubuh Renni sejak bayi kelihatan normal layaknya
seorang bayi memiliki fisik sehat.

“namun ketika menginjak pada usia 13 tahun anggota tubuh reni mulai
membengkok,seiring berjalannya waktu hingga Renni duduk dibangku sekolah SLTP kondisi tubuh Renni mulai semakin membungkuk.”ujar ibu Yeni

“selaku siswi,Renni berkeinginan besar dan terus berusaha mencari informasi lewat internet/sosial media(medsos) untuk penyembuhan penyakit yang di derita yang semakin hari kian menghawatirkan.

“menurut informasi yang didapat melalui jaringan internet,bahwa penyembuhan penyakit skoliosis yang dideritanya bisa dilakukan operasi atau pemasangan pen pada bagian tulang rusuk.

“berdasarkan informasi,orang tua Renni membawanya ke puskesmas kavling baru untuk memperoleh rujukan ke Rumah Sakit
Otorita Batam (RSOB) Sekupang.

“menurut keterangan medis dokter Rumah Sakit OB,penyakit skoliosis yang diderita Renni masih dapat disembuhkan lewat operasi.”

“Selanjutnya dokter RSOB menyarankan agar Renni di rujuk ke Rumah Sakit Cipto Magunkusumo (RSCM) Jakarta.

” atas saran dokter dan berdasarkan rujukan yang
diberikan rumah sakit,orang tua Renni membawanya ke RSCM Jakarta pada,Senin tanggal 24 November 2015 pukul 08.47 wib saat itu,telah dilakukan pengecekan atau rongsent jantung dan paru dengan hasil
kondisi baik.kata Yeni

“tim medis RSCM Jakarta kembali menyarankan kedua orang tua Renni
menunggu jadwal operasi sebagai pesien kelima,tetapi setelah menunggu selama 7 bulan belum ada informasi dari tim dokter.”

“lalu orangtua reni yang mengaku anaknya peserta BPJS kesehatan/JKN dengan nomor kepesertaan 0001831393563, belum dijadwalkan dokter karena alasan berkas hilang yang diterima pihak keluarga.

Berikut dokter yang menanganinya berganti,selanjutnya orang tua Renni, pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2016, melakukan kunjungan ke RSCM Jakarta untuk memperoleh penjadwalan ulang tindakan operasi
yang merupakan tindakan yang sangat ditunggu Renni”

“meskipun sudah dua kali melakukan pendaftaran di RSCM Jakarta, bahkan sudah hampir 2 tahun lamanya hingga sampai saat ini Januari 2017 belum ada tanda-tanda ataupun
informasi dari tim dokter RSCM Jakarta penjadwalan operasi kepada Renni.

“Hal itu membuat Keluarga pasrah meskipun kondisi penyakit yang diseritanya semakin parah.

Renni sendiri mengaku akibat tubuhnya yang semakin hari semakin membungkuk membuatnya seksak nafas, bahkan mengganggunya saat mengukiti kegiatan belajar-mengajar di sekolah ataupun untuk kegiatan aktivitas lainnya.

“saya sesak napas om, kondisi fisik saya semakin hari semakin membungkuk,saya pingin sekali secepatnya di operasi agar tubuh saya bisa normal ataupun
sehat sebagaimana manusia normal.”harap Renni

“sementara itu,orang tua Renni berharap agar mendapat bantuan dari Pemerintah dalam proses operasi anaknya,serta dapat memfasilitasi pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo segera menjadwalkan operasi kepada Renni siswi kelas 1 SMA Negeri 17. pinta Keluarga Renni
(red)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.