Batam,-Meskipun orang Tua Silviana siswi SMK Multisudi High School (MHS) Batam, Suparman, bukan tanpa alasan menyekolahkan anaknya di sekolah swasta dekat kantor Camat Batu Ampar.
Menurut Suparman, dengan bersekolah di MHS, ia bisa mencicil uang sekolah, sementara bersekolah di negeri ia harus merogoh kocek hingga Rp2 juta untuk biaya masuk.
Silviana baru masuk kelas I SMK MHS dengan jurusan Akuntansi.
“Sekolah kalau di negeri kan harus ada uang Rp2 juta buat uang pendaftarannya, uang segitu banyaknya mana ada makanya saya buat Silvia di swasta supaya bisa nyicil,” ujar Suparman saat ditemui batamnews.co.id di kediamannya di Ruli Baloi Kolam, Baloi, Batam, Sabtu (7/5/2016).
Sementara, kata Suparman, dia hanya bekerja sebagai pedagang penjual jajanan cimol yang berjualan dari sekolah ke sekolah.
Apalagi Suparman memiliki 4 orang anak lagi yang dua diantaranya juga duduk di bangku sekolah. Sedangkan dua anak lagi belum sekolah.
“Istri saya menjadi buruh cuci dan setrika,” ujar Suparman.
Sejak awal, kata pria berusia 51 tahun itu, dirinya tak hendak menyekolahkan Silvia. Keterbatasan ekonomi membuat ia tak sanggup menyekolahkan Silvia.
”Sebenarnya dari awal saya sudah tidak mampu untuk membuat anak saya sekolah di swasta, tapi mau gimana lagi di sekolah Silvia bisa nyicil,” ujar Suparman.
Suparman kali ini hanya bisa pasrah. Apalagi pihak sekolah terus mendesaknya agar melunasi uang sekolah yang sudah menunggak tersebut.
Beruntung masih ada kemurahan hati pihak sekolah, saat ujian semester lalu, Silvia masih diberi izin mengikutinya.(sumber BN)