BATAM | Jumlah warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City yang bergeser ke hunian sementara terus bertambah.
Terbaru, BP Batam kembali memfasilitasi pergeseran terhadap 3 Kepala Keluarga (KK) asal Desa Kuala Buluh Dapur Enam, Kecamatan Galang, ke Ruko Cipta Grand City, Sabtu (21/10/2023).
Ketiga KK tersebut ikut menambah jumlah keseluruhan warga yang telah menempati hunian sementara menjadi 55 KK.
“Saya ikhlas untuk bergeser karena mendukung penuh program pemerintah,” tegas warga asli Kuala Buluh, M. Yatim Atan.
Yatim yakin, program pengembangan Rempang bakal membawa kebaikan bagi masyarakat. Khususnya bagi anak-cucu ke depan.
Mengingat, pengembangan Kawasan Rempang dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah (spillover effect) Kepri. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
“Ini untuk masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Tidak menutup kemungkinan, jumlah warga yang bergeser pun akan kembali bertambah.
Apalagi jumlah warga yang telah mendaftar untuk menempati hunian baru telah mencapai 354 KK.
Jumlah itu tersebar di dua titik. 159 KK dari Kelurahan Rempang Cate dan sisanya sebanyak 195 KK berasal dari Kelurahan Sembulang.
“Pergeseran terhadap warga yang terdampak pengembangan Rempang butuh proses. Sesuai instruksi pemerintah pusat, BP Batam pun akan selalu berupaya untuk terus meyakinkan masyarakat,” ujar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi juga mengapresiasi kerja keras tim satuan yang bertugas di lapangan.
Menurutnya, keberhasilan untuk mempercepat pergeseran terhadap warga yang terdampak pengembangan Rempang tak terlepas dari komitmen tim untuk mengedepankan nilai-nilai humanis.
“Terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras untuk mendukung Program Strategis Nasional. Momentum pembangunan dan investasi ini akan membawa masyarakat lebih sejahtera dan maju ke depannya,” pungkasnya. (DN)