Batam,BNN – Perkembangan Kota Batam sebagai kota industri membuat pertumbuhan penduduk meningkat signifikan. Di awal pembangunan Batam, era 1970an, jumlah penduduk hanya 6.000an jiwa. Sementara kini, angkanya sudah mencapai 1,2 juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk ini menyebabkan kebutuhan fasilitas umum dan fasilitas sosial semakin besar. Di antaranya adalah kebutuhan sarana ibadah seperti masjid.
Kebutuhan akan tempat ibadah ini sangat dirasakan oleh pekerja muslim, khususnya di kawasan industri Tanjunguncang. Tak sedikit pekerja pria terpaksa meninggalkan shalat Jumat karena waktu istirahat yang terbatas. Sementara di lain sisi khutbah Jumat belum selesai.
Kondisi ini kemudian sampai ke telinga Walikota Batam. Keluhan tersebut lantas dijawab Pemerintah Kota Batam dengan pembangunan Masjid Agung.
Masjid Agung Batam yang diberi nama Sutan Abdurrrahman Muazzam Shah ini terletak di kelurahan Tanjung Uncang, kecamatan Batu Aji. Lokasinya persis di tepi Jalan Brigjen Katamso, pemisah Kecamatan Batuaji dan Sagulung.
Lahan seluas 4,2 hektare telah dimatangkan untuk peletakan batu pertama pada Minggu (30/4) pagi. Peletakan batu pertama ini diisi doa bersama dan zikir yang dipimpin Ustadz Arifin Ilham dari majelis zikir Azzikra.
Total Rp 243 miliar disiapkan untuk membangun masjid tiga lantai ini. Pembangunan masjid dilaksanakan dengan sistem tahun jamak hingga 2019 mendatang.
Masjid berarsitektur Arab-Turki-Melayu ini diperkirakan dapat menampung sampai 18.563 jemaah. Pada bagian ballroom mampu tampung hingga 5.485 jemaah, bangunan utama 5.748 jemaah, lantai atas 1.175 jemaah, dan area koridor 5.615 jemaah.
Menara utama dibangun setinggi 99 meter. Angka ini diambil dari jumlah nama baik Allah atau Asmaul Husna. Masjid ini diharapkan menjadi jalan bagi masyarakat Batam untuk semakinb mematangkan spiritual. Serta menjadi pintu percepatan terwujudnya Batam sebagai bandar dunia madani.
Selain sarana ibadah, masjid ini juga diharapkan dapat menjadi objek wisata religi. Oleh karena itu, bangunan masjid akan dilengkapi fasilitas parkir yang mampu menampung ratusan kendaraan. Lokasi parkir dibagi menjadi dua titik yakni luar ruangan atau outdoor untuk 10 unit bus, 105 mobil, 107 motor. Sedangkan parkir bawah tanah alias basement mampu tampung 308 mobil dan 331 motor.(*)